Islamic Widget

Saturday, October 11, 2008

Minyak Zaitun salah satu bahan dasar SoapyNature

Minyak zaitun dihasilkan dari buah zaitun atau olive (Olea europaea; familia Oleaceae), yang merupakan pohon kebun tradisional dari Dataran Mediterania. Pohon zaitun liar berasal dari Asia Kecil yang sekarang menjadi negara Turki. Minyak zaitun umum dipakai untuk memasak,kosmetik, farmasi dan sabun dan bahan bakar lampu minyak tradisional. Pohon zaitun dan produksi minyaknya dapat dirunut kembali ke zaman negara-kota kuno Ebla (2600–2240 SM), yang terletak di pinggiran kota Aleppo di Siria. Di sini beberapa lusin naskah kuno bertahun 2400 SM menggambarkan kerajaan para raja dan ratu di zaman itu. Semuanya berada dalam perpustakaan lempengan tanah liat yang terawetkan dengan baik karena terpanggang oleh api yang menghancurkan istana.

Dinasti Mesir kuno sebelum 2000 SM mengimpor minyak zaitun dari pulau Crete, Siria dan Kanaan, dan minyak merupakan komoditas perdagangan dan kekayaan penting. Sisa-sisa minyak zaitun ditemukan dalam bejana berumur lebih dari 4000 tahun di dalam sebuah makam di pulau Naxo di Laut Aegea.Sinuhe, yang dibuang dari Mesir dan tinggal di Kanaan Utara kira-kira tahun 1960 SM, menulis tentang banyaknya pohon zaitun. Sampai tahun 1500 SM, daerah pesisir timur Laut Tengah paling padat tanaman zaitunnya. Pohon zaitun jelas telah dibudidayakan pada periode budaya Mino Akhir (1500 SM) di zaman perunggu di pulau Kreta dan mungkin bahkan sejak zaman budaya Mino Awal. Budidaya pohon zaitun menyebar ke kota Iberia dan Etruska jauh sebelum abad 8 SM melalui perdagangan dengan bangsa Phoenisia dan Kartago, lalu menyebar ke Gaul Selatan dibawa oleh suku Keltik selama abad 7 SM.

Catatan pertama tentang pembuatan minyak diketahui dari Kitab Injil bahasa Ibrani, yang berlangsung selama Eksodus dari Mesir abad 13 SM. Dalam masa ini minyak diperoleh dari buah yang di “peras” dengan tangan dan disimpan di bejana khusus yang dijaga para pendeta. Sebuah pabrik minyak untuk penggunaan di luar keagamaan digunakan di zaman Kerajaan Israel 1000 SM. Lebih dari 100 “mesin” pemeras minyak zaitun diketemukan di Tel Migne (Ekron), di mana bangsa Philistin yang disebut dalam kitab Injil juga memproduksi minyak. Mesin peras ini diperkirakan telah menghasilkan antara 1000-3000 ton minyak zaitun setiap musimnya. Cara paling tradisional untuk membuat minyak zaitun adalah dengan menggiling buah zaitun. Buah zaitun hijau menghasilkan minyak yang pahit, dan kalau terlalu masak hasil minyaknya agak tengik sehingga harus sangat hati-hati dalam memastikan bahwa buah zaitun benar-benar masak dan pas. Mula-mula buah zaitun digiling memaki batu penggiling. Bubur buah zaitun biasanya dibiarkan berada di bawah batu penggiling 30–40 menit. Minyak yang diambil pada tahap ini disebuat sebagai virgin oil. Sesudah digiling, bubur zaitun diproses lebih lanjut dengan diipress untuk memisahkan minyak dari bubur. Langkah kedua ini menghasilkan minyak zaitun dengan kualitas lebih rendah.Minyak zaitun tersusun terutama dari asam oleat dan asam palmitat serta asam lemak lain, disertai sejumlah kecil squalene (sampai 0.7%) dan sterol (kira-kira 0.2% phytosterol dan tocosterol). Komposisinya beragam menurut kultivar, daerah, ketinggian lahan, waktu panen dan proses ekstraksinya.

Minyak zaitun mengandung sekelompok produk alami yang memiliki sifat anti-oksidan kuat, yang memberi rasa pahit dan bau menyengat pada minyak zaitun extra-virgin yang tidak diproses. Mereka adalah ester dari tyrosol dan hidrotyrosol termasuk oleocanthal dan oleoropein.

Bukti dari penelitian epidemiologis menunjukkan bahwa sebagian besar dari lemak tak jenuh tunggal dalam diet terkait dengan penurunan risiko penyakit pembuluh darah koroner jantung. Ini penting karena minyak zaitun sangat kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal, asam oleat. Di Amerika, produsen minyak zaitun diijinkan menempelkan label yang berbunyi:

"Bukti ilmiah terbatas dan tidak konklusif menunjukkan bahwa mengkonsumsi kira-kira dua sendok makan (23 gram) minyak zaitun tiap hari mungkin menurunkan risiko penyakit pembuluh darah koroner jantung, karena adanya lemak tak jenuh tunggal dalam minyak zaitun. Untuk memperoleh kemungkinan manfaat ini, minyak zaitun harus menggantikan jumlah yang sama dari lemak jenuh, dan tidak menambah jumlah kalori yang anda konsumsi dalam sehari"

Manfaat lain minyak zaitun kelihatannya adalah sifatnya yang menghilangkan lemak Omega-6 namun tidak mempengaruhi lemak Omega-3. Dengan demikian minyak zaitun membantu menciptakan keseimbangan yang sehat antara lemak Omega 6 dan Omega-3.

Di samping manfaat kesehatan di dalam tubuh, pemakaian minyak zaitun pada kulit sangat populer di kalangan penggemar pengobatan alami. Minyak Zaitun Extra Virgin adalah yang terbaik untuk melembabkan kulit, terutama bila dipakai dalam ramuan yang disebut Oil Cleansing Method (OCM) . OCM adalah sebuah cara membersihkan kulit wajah dengan menggunakan campuran Minyak Zaitun Extra Virgin, kastroli (atau minyak lain yang cocok) dan serangkaian berbagai jenis minyak atsiri. Minyak zaitun juga dipakai mengurangi penimbunan kotoran telinga.

Jeanne Louise Calment, perempuan Perancis (meninggal di usia 122 tahun) dan Mariam Amash perempuan Arab Palestina (masih hidup di Israel berusia 120 tahun), yang tercatat sebagai manusia tertua di dunia pada zamannya, mengaku bahwa meminum minyak zaitun tiap hari merupakan rahasia umur panjang mereka. Jeanne Calment bahkan juga selalu mengoles kulit dan wajahnya dengan minyak zaitun setiap hari.

Salah satu obat terbaik bagi bintul-bintul merah di kulit adalah mengoleskan minyak zaitun pada bagian yang terkena bintul-bintul. Minyak zaitun akan meresap ke dalam kulit dan menyembuhkan bintul-bintul tersebut.

Diolah dan diterjemahkan dari berbagai sumber di website.

No comments: